♥أَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ...Proud to be Indonesian♥
Apa kabar bloggers?
Semoga semuanya sehat selalu yah.
Oh, iya hari minggu kemarin 2 Maret kan weekend tuh,
biasanya saya dan teman-teman punya rencana jappa-jappa (jalan-jalan versi
Makassar J).
Nah, hari minggu kemarin destinasi pertama itu Pulau Lae-lau, well sebenarnya
ini kali pertama saya ke pulau itu. Pulau lae-lae salah satu jajaran pulau yang
ada di kota makassar, tepatnya di seberang pantai losari. Pulau ini berpenghuni
kok, heheh bahkan termasuk pemukiman padat.
Oke, rencana wisata ke lae-lae sebenarnya tak terencanakan
sama sekali, namun karena kebiasaan kami yang setiap Minggu itu jalan dan hari
minggu kemarin itu gak ada tempat tujuan saya teringat dengan salah satu
perkataan teman yang beberapa waktu lalu liburan di Lae-lae, berbekal chat di
grup bbm, saya mengusulkan untuk liburan ke lae-lae saja. Bak gayung bersambut,
teman-teman semuanya setuju tapi sayang ada satu teman yang gak bisa ikut
(sebut saja, Tati).
Pada saat ke luar rumah, wuiiih hujan deras tiba-tiba loh,
heran juga sih apa ini tandanya kita tak direstui? Oh NO!! Tapi, Alhamdulillahnya
beberapa saat hujan berhenti dan cuaca 180 derajat berbalik, seketika sangat
terik sampai-sampai teman saya (sebut saja Hikma) bak seorang ninja berkuda
besi (motor red), heheh. Belum lagi teman saya yang satu-satunya cantik,
uppsss! :D (panggil dia Justin) gak kelihatn lagi..hahah
Singkat cerita, kita pun tiba di sana, parkir kendaraan 5000
rupiah per motor, jasa boat untuk nyebrang 20.000 rupiah pergi-pulang (pada
saat di boat si Sri yang paling ketakutan, meskipun saya juga sih hihii). Dan WELCOME
to Lae-Lae. Ternyata, rame banget loh, rame oleh penduduk aslinya. Entah berapa
jiwa jumlah penduduk tapi pemandangan paduan laut yang biru tua, langit biru
cerah pepohonan yang hijau dan pasir yang hampir putih (awalnya saya menyebutnya
orange :D ) sungguh indah ciptaan Yang Maha Kuasa.
Lari ke sana, take a picture ke situ, sana sini...ah gak ada
habis-habisnya kami memainkan jari untuk memotret, meski bermodalkan kamera
handphone milik si Wahyuni (thanks Uni). Kamera lowbatt kamipun lowbatt, sejenak
menyandarkan diri di bungalow yang terbuat dari bambu merasakan deburan ombak,
desahan angin dan matapun ikut terlelap, tak lupa pula lantunan lagu Cindai
yang semakin menambah suasana tentram (seketika tesis terlupakan, oh my God).
Langit semakin sore kami pun beranjak pergi. Sebelumnya,
kami menghubungi si Bapak Boat (lupa kenalan heheh) untuk menjemput kami, eh
tapi handphonenya gak aktif, kitapun panik. Hanya duduk diam, memandangi laut
yang dipenuhi ikan-ikan kecil dan melihat tingkah bocah-bocah Lae-Lae yang
sedang bermain dan memancing. Menunggu boat satu dan lainnya yang sudah
berkali-kali datang dan pergi tapi tak satupun dari itu adalah si Bapak Boat,
dan tiba-tiba ada sosok lelaki paruh baya berbaju Merah menyapa kami, ”Kalian
mau pulang kan?” katanya. Kitapun mengiyakan dan berkata “iya pak, tapi kami
menunggu Bapak Boat”. Dan ternyata lelaki paruhbaya itu adalah si Bapak Boat.
Tawa riuh dari kami pecah, terang saja kamu menunggu boat yang sedang lalu
lalang tau-taunya boat sebenarnya sedang bersandar dengan damainya sedari tadi
dan persis di samping kami.
Sungguh sangat menyenangkan perjalanan hari ini, terima
kasih Tuhan atas alam yang engkau ciptakan dengan seluar biasa ini. Terima
kasih untuk tetap memberikan kami hidup sampai saat ini. Terika kasih kawan,
Uni, Wathy, Hikma, Sri dan Justin (Jisman) sudah spending time untuk minggu
daebak kemarin. Sampai jumpa di
wisata-wisata indah lainnya. Wassalam ^^
Foto-foto saat di Lae-Lae
In this photo:
Wahyuni Dahlan (perempaun berjilbab biru, celana hitam, sepatu biru ^^)
Sri Wahyuni (perempuan berjilbab hitam, berbaju merah, bercelana hitam)
Nur Hikma (perempuan berjilbab merah, baju merah, celana hitam)
Sumarni Susilawati (perempuan berjilbab biru, berbaju biru dan rok biru (celana itam juga sih heheh))
Jisman Planit (satu-satunya pria^^)
Kalau Anda Suka Entry Ini Like dan Comment