Orang awam, bila bersendawa ada yang mengucapkan Alhamdulillah, padahal tidak ada riwayat yang menunjukkan bahwa sendawa menuntut ucapan hamdalah. Begitu pula bila menguap, ada yang mengucapkan, a’udzu billahi minasy syaithanir rajim atau adapula yang mengucapkan Allahuakbar. Semua ini tidak ada dalilnya, tidak pernah disebutkan bahwa Nabi Shallallahu ‘Alayhi wa Sallam melakukan itu. Bila ada yang mengatakan, “Bukankah sendawa itu suatu nikmat, sementara nikmat itu menjadi hak Allah untuk dipuji?” Kami katakan, memang benar itu nikmat, tapi tidak ada contoh seperti itu dari Nabi Shallallahu ‘Alayhi wa Sallam bahwa beliau mengucapkan hamdalah ketika sendawa. Jika hal itu tidak dicontohkan berarti tidak disyariatkan. Demikian berdasarkan kaidah yang dikenal oleh para ulama, yaitu bahwa segala sesuatu yang ditemukan penyebabnya pada masa Rasulullah Shallallahu ‘Alayhi wa Sallam namun beliau tidak melakukannya, maka itu bukan sunnah, karena perbuatan Rasulullah Shallallahu ‘Alayhi wa Sallam adalah sunnah. Sementara meninggalkannya (hal yang tidak dilakukan Rasulullah padahal sebabnya ada saat itu) adalah sunnah. Sendawa itu ada pada masa Rasulullah Shallallahu ‘Alayhi wa Sallam, namun beliau tidak mengucap hamdalah. Jadi meninggalkan hamdalah saat sendawa adalah sunnah, begitu pula meninggalkan ta’awwudz ketika menguap.
Mungkin ada yang mengatakan, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alayhi wa Sallam telah mengatakan bahwa menguap itu dari setan, sementara Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah berfirman,
“Dan jika setan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah.” (Fushilat: 36)
Kami katakan, bahwa yang dimaksud dengan ayat (Dan jika setan mengganggumu dengan suatu gangguan) adalah bila engkau hendak berbuat maksiat atau hendak meninggalkan suatu kewajiban, maka mohonlah perlindungan kepada Allah, karena ajakan berbuat keji itu berasal dari setan, sebagaimana firman-Nya:
“Setan menjanjikan (menakut-nakuti) dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir).” (Al-Baqarah: 268)
Jika terjadi gangguan ini maka mohonlah perlindungan kepada Allah.
Adapun tentang menguap, Rasulullah Shallallahu ‘Alayhi wa Sallam telah bersabda:
“Menguap itu berasal dari setan. Maka jika salah seorang dari kalian menguap, hendaklah menahannya semampunya. Bila tidak mampu, maka hendaklah menutupkan tangannya ke mulutnya.”
Dalam lafazh lain disebutkan:
“… maka hendaklah menutupkan tangannya ke mulutnya.” [1]
Beliau tidak mengatakan, ‘bila salah seorang kalian menguap maka hendaklah memohon perlindungan kepada Allah, walaupun beliau mengatakan, “Menguap itu berasal dari setan.” Hal ini menunjukkan bahwa memohon perlindungan kepada Allah dari gangguan setan yang terkutuk (mengucapkan ta’awwudz) ketika menguap bukanlah sunnah.
(Liqa’ al-Bab al-Maftuh, 22/23, Syaikh Ibnu Utsaimin)
[1]. HR. al-Bukhari (3289) dan Muslim (2994, 2995)
0 285 Orang Lagi Curhat:
Posting Komentar
Comment Here Centah^^