sumber pic : google |
Abad 10: Muhammad bin Zakaria ar-Razi (Rhazes) memperkenalkan eksperimen terkontrol ke bidang obat-obatan dan melakukan uji coba medis pertama guna menemukan tempat paling higienis untuk membangun sebuah rumah sakit. Abad 10: Muhammad bin Zakaria ar-Razi membuktikan kesalahan teori humorismenya Galenus serta teori elemen klasiknya Aristoteles dengan sejumlah uji coba yang dijelaskan di dalam bukuKesangsian terhadap Galen. 1020: Ibnu Sina (Avicenna) memperkenalkan eksperimentasi dan kuantifikasi ke dalam studi obat-obatan serta fisiologi, termasuk memperkenalkan riset biomedis dan uji klinis, dalam buku Al-Qanun fi At Tibb . Abad 12: Abu Marwan Abdl Malik Ibnu Zuhr (Avenzoar) adalah dokter yang pertama kali melakukan diseksi serta otopsi mayat manusia. Ia membuktikan bahwa kudis di kulit disebabkan oleh sebuah parasit, sebuah penemuan yang membuktikan kesalahan teori humorisme dari Hippokrates dan Galenus. 1200: Abdul Latif mempelajari dan memeriksa sejumlah kerangka, dan beliau menemukan kesalahan Galenus mengenai formasi tulang sakrum dan rahang bawah. 1242: Ibnu Nafis melakukan sejumlah otopsi yang membuatnya menemukan sirkulasi pulmoner dan sistem kardiovaskular. Deskripsi pertama kali mikroorganisme oleh Antony van Leeuwenhoek menggunakan mikroskop buatannya. 1665: Pengamatan sel-sel tumbuhan pertama kali oleh Robert Hooke. 1796: Pengujian vaksin (cacar) pertama kali oleh Edward Jenner. 1856-1863: Eksperimen oleh Gregor Mendel menggunakan kapri yang menuntunnya ke hukum pewarisan Mendel. 1861: Percobaan menggunakan labu berleher angsa oleh Louis Pasteur untuk mencegah kontaminasi kaldu daging oleh mikroorganisme. Percobaan ini memperkuat hasil percobaan Francesco Redi menggunakan pembusukan daging yang ditutup untuk menentang teori generatio spontanea (teori abiogenesis). 1928: Eksperimen oleh Frederick Griffith menggunakan tikus yang diinfeksi oleh ekstrak bakteri virulen dan avirulen; mendemonstrasikan bahwa sel hidup dapat diubah ekspresinya melalui transformasi materi 'tidak hidup' (materi ini kelak dikenal sebagai DNA). 1940: Karl von Frisch 'menerjemahkan' tarian lebah madu sebagai pedoman akan posisi bunga yang ditemukannya. 1941: George Wells Beadle dan Edward Lawrie Tatum meletakkan bukti kuat terhadap hipotesis "satu gen, satu enzim" menggunakan mutasi yang diinduksi pada kapang roti Neurospora crassa. 1943: Eksperimen DeLuria-Delbruck memperagakan bahwa bakteri dapat bermutasi ke arah yang menguntungkan tanpa melalui seleksi, dan bukan sebagai tanggapan terhadap seleksi. 1944: Barbara McClintock mengembangkan berbagai galur tanaman jagung yang berbeda-beda warna bijinya, dan mengantarkannya pada penemuan transposon (jumping gene atau transposable elements). 1952: Percobaan Hershey-Chase menggunakan bakteriofag untuk menunjukkan bahwa DNA adalah materi pembawa sifat yang diwariskan. 1953: Percobaan Miller-Urey mendemonstrasikan bahwa senyawa organik sederhana dapat terbentuk secara spontan dari senyawa anorganik. 1958: Percobaan Meselson-Stahl membuktikan bahwa replikasi DNA berlangsung secara semikonservatif. 1961: Francis Crick dan Sydney Brenner melakukan uji coba dengan menggunakan mutasi bergeser kerangka untuk mendukung sifat kembar tiganya kode genetik. 1961: Heinrich J. Matthaei dan Marshall W. Nirenberg melakukan uji coba dengan sintesis protein in vitro dengan menggunakan asam ribonukleat sintetis sebagai pengganti mRNA (RNA-kurir). 1962: John Gurdon mengkloning seekor berudu kodok dari sebuah sel telur dengan menggunakan nukleus dari sebuah sel usus. 1962-1965: Roger W. Sperry menunjukkan kemandirian potensial dua sisi otak manusia dengan mempergunakan sejumlah pasien split-brain. 1964: Marshall W. Nirenberg dan Philip Leder melakukan uji coba mengikat RNA transfer ke ribosom dengan RNA sintetis untuk menerjemahkan kode genetik. 1970: Howard Martin Temin dan David Baltimore mendemonstrasikan peranan transkriptase balik dalam virus tumor 1975: Herbert Boyer dan Stanley Cohen secara selektif mengkloning gen dalam bakteri, dengan mempergunakan plasmid bakteri yang dipotong dengan endonuklease yang spesifik. 1977: Mary-Dell Chilton memperlihatkan bahwa tumor crown gall pada tumbuhan disebabkan oleh pemindahan sepotong kecilnya DNA dari bakteri Agrobacterium tumefaciens ke tanaman induk, tempat DNA itu menjadi bagian dari genom tumbuhan induk. 1990: Napoli, Lemieux, dan Jorgensen menemukan prinsip interferensi RNA.
pemeparan hasil penelitiannya kurang tarperinci.
BalasHapusterima kasih sarannya,, insya allah akan diperbaiki :)
Hapus,,maaf,, saya boleh copy info anda untuk buat makalah nggak ?
BalasHapus